Rabu, 02 Oktober 2013

Bakso Violet



Tingkat konsumsi masyarakat pada jajanan pengganti makanan utama di Indonesia saat ini sangat tinggi. Salah satu jenis jajanan yang disukai dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah jenis makanan yang memiliki kreatifitas yang tinggi.Bakso sebagai salah satu alternative makanan yang memiliki gizi yang tinggi dan prospektif dalam penjualannya. Karena biasanya makanan ini sangat diminati oleh orang Indonesia sehingga relative mudah bagi konsumen memperoleh produk ini. Namun, tidak mudah bagi konsumen memperoleh produk bakso yang berkualitas baik, higienis, dan aman dari bahan baku yang berbahaya.

Dengan kondisi seperti ini merasa masih luas peluang pasar untuk penjualan bakso violet yang berbeda dari bakso pada umumnya. “Bakso Violet” ini mempunyai nilai lebih bagi kesehatan tubuh manusia karena mengandung Xanthone (antioksidan yang kuat) dan keamanan bahan pangan karena tanpa bahan pewarna kimia melainkan pewarna alami dari kulit manggis sehingga sangatlah berbeda pada bakso pada umumnya.

Xanthone hanya terdapat ditemukan pada buah manggis. Titik leleh Xanthone yaitu 173°C sampai dengan 176°C. Oleh karena itu dalam buah manggis tidak akan hilang kalau buah dimasak atau dipanaskan dibawah suhu tersebut.Buah manggis terdiri atas bagian kulit buah sebesar 70 – 75%, daging buah 10 – 15%, dan biji 15 – 20%. Kandungan Xanthone tertinggi terdapat dalam kulit buah, mencapai 107,76 mg/100 gram kulit buah (Iswari et al, 2005).

Adanya “Bakso Violet” ini dapat dikenal dan digemari oleh semua kalangan mulai dari kalangan anak kecil, muda, dewasa maupun kalangan lanjut usia. Tidak hanya sampai disitu saja Bakso Violet”  ini mempunyai nilai lebih bagi kesehatan tubuh manusia karena mengandung Xanthone (antioksidan yang kuat) dan keamanan bahan pangan karena tanpa bahan pewarna kimia melainkan pewarna alami dari kulit manggis sehingga sangatlah berbeda pada bakso pada umumnya. Memanfaatkan lain mengolah limbah dari kulit buah manggis sehingga lebih bermanfaat dan meningkatkan pendapatan, mengembangkan dan menginovasikan makanan tradisional dan sehat, memberikan manfaat besar untuk  kesehatan tubuh konsumen, membantu pemerintah dalam peningkatan gizi masyarakat dan keamanan pangan masyarakat.