Senin, 04 November 2013

ABOUT BAKSO MANGGIS



Dalam kondisi persaingan yang ketat, juga akibat terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan melanda Indonesia, menyebabkan kesempatan kerja semakin berkurang. Untuk itu dibutuhkan kreatifitas-kreatifitas untuk menangkap peluang usaha guna meminimalisasi dampak persaingan tenaga kerja. Wirausaha menjadi sangat penting untuk mengatasi ketidakpastian peluang kerja di masa yang akan datang. Oleh karena itu, semangat wirausaha harus dipupuk sejak dini, sejak bangku kuliah agar dapat survive di masa yang akan datang.

Bakso merupakan sumber protein dan makanan rakyat yang paling mudah dijangkau, baik dari segi harga, maupun ketersediaannya. Bakso sebagai salah satu alternative makanan sumber protein dan prospektif dalam penjualannya. Manggis (Garcinia mangostana L) pada umumnya masyarakat memanfaatkan tanaman manggis karena buahnya yang menyegarkan dan mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Banyak kandungan yang baik dalam kulit manggis selain Xanthone juga mengandung katekin, potasium, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 vitamin B2 (riboflavin), vitamin B6. Xanthone hanya terdapat ditemukan pada buah manggis. Titik leleh Xanthone yaitu 173°C sampai dengan 176°C. Oleh karena itu dalam buah manggis tidak akan hilang kalau buah dimasak atau dipanaskan dibawah suhu tersebut.Buah manggis terdiri atas bagian kulit buah sebesar 70 – 75%, daging buah 10 – 15%, dan biji 15 – 20%. Kandungan Xanthone tertinggi terdapat dalam kulit buah, mencapai 107,76 mg/100 gram kulit buah (Iswari et al, 2005).

Selain buah, kulit buah manggis juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-obatan. Kulit buah mengandung senyawa Xanthone yang meliputi mangostin, mangostinon A,mangostenol, mangostenon B, alfa mangostin trapezifolixanthone, tovophyllin B, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Senyawa Xanthone tersebut hanya dihasilkan dari genus Garcinia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Di luar negeri kulit buah manggis sudah dibuat kapsul yang digunakan untuk suplemen diet, antioksidan, dan antikanker (Moongkardi et al. 2005). Xanthone dalam buah manggis sebagai antioksidan yang kuat, sangat dibutuhkan dalam tubuh sebagai penyeimbang pro-oxidant yang ada dalam tubuh manusia dan lingkungan hidupnya, yang dikenal sebagai radikal bebas.
Dengan adanya Bakso violet  dapat sebagai diversifikasi pangan dengan pengembangan alternatif bahan pewarna alami dari kulit manggis. Tidak hanya sampai disitu saja “Bakso Violet” ini mempunyai nilai lebih bagi kesehatan tubuh manusia karena mengandung Xanthone (antioksidan yang kuat) dan keamanan bahan pangan karena tanpa bahan pewarna kimia melainkan pewarna alami dari kulit manggis sehingga sangatlah berbeda pada bakso pada umumnya.  Dengan pilihan inovasi produk baru dalam produk makanan yang sehat untuk dikonsumsi masyarakat dan memiliki kandungan Fungsional Food diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen agar semakin yakin untuk membeli Bakso violet.


produk Indonesia hyperlink ke http://bit.ly/HalamanIkatasa

Rabu, 02 Oktober 2013

Bakso Violet



Tingkat konsumsi masyarakat pada jajanan pengganti makanan utama di Indonesia saat ini sangat tinggi. Salah satu jenis jajanan yang disukai dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah jenis makanan yang memiliki kreatifitas yang tinggi.Bakso sebagai salah satu alternative makanan yang memiliki gizi yang tinggi dan prospektif dalam penjualannya. Karena biasanya makanan ini sangat diminati oleh orang Indonesia sehingga relative mudah bagi konsumen memperoleh produk ini. Namun, tidak mudah bagi konsumen memperoleh produk bakso yang berkualitas baik, higienis, dan aman dari bahan baku yang berbahaya.

Dengan kondisi seperti ini merasa masih luas peluang pasar untuk penjualan bakso violet yang berbeda dari bakso pada umumnya. “Bakso Violet” ini mempunyai nilai lebih bagi kesehatan tubuh manusia karena mengandung Xanthone (antioksidan yang kuat) dan keamanan bahan pangan karena tanpa bahan pewarna kimia melainkan pewarna alami dari kulit manggis sehingga sangatlah berbeda pada bakso pada umumnya.

Xanthone hanya terdapat ditemukan pada buah manggis. Titik leleh Xanthone yaitu 173°C sampai dengan 176°C. Oleh karena itu dalam buah manggis tidak akan hilang kalau buah dimasak atau dipanaskan dibawah suhu tersebut.Buah manggis terdiri atas bagian kulit buah sebesar 70 – 75%, daging buah 10 – 15%, dan biji 15 – 20%. Kandungan Xanthone tertinggi terdapat dalam kulit buah, mencapai 107,76 mg/100 gram kulit buah (Iswari et al, 2005).

Adanya “Bakso Violet” ini dapat dikenal dan digemari oleh semua kalangan mulai dari kalangan anak kecil, muda, dewasa maupun kalangan lanjut usia. Tidak hanya sampai disitu saja Bakso Violet”  ini mempunyai nilai lebih bagi kesehatan tubuh manusia karena mengandung Xanthone (antioksidan yang kuat) dan keamanan bahan pangan karena tanpa bahan pewarna kimia melainkan pewarna alami dari kulit manggis sehingga sangatlah berbeda pada bakso pada umumnya. Memanfaatkan lain mengolah limbah dari kulit buah manggis sehingga lebih bermanfaat dan meningkatkan pendapatan, mengembangkan dan menginovasikan makanan tradisional dan sehat, memberikan manfaat besar untuk  kesehatan tubuh konsumen, membantu pemerintah dalam peningkatan gizi masyarakat dan keamanan pangan masyarakat.